Saturday, February 22, 2014

Baik VS Buruk (Siapa Yang Tentukan)


Teriakan ratusan orang memekakkan telinga. Pria dan wanita dengan wajah dan pakaian tertutup debu lari tunggang langgang menjauhi sumber bencana di daerah mereka. Ya, mereka saat ini sedang diguncang bencana hebat. Gunung api, Kalud, sedang meletus.

Inggar, seorang bocah laki-laki memandang lekat ke arah gunung api yang sedang marah itu dan menunjuknya. “Di sana!” pekiknya.

“Oh...jangan lagi...aku butuh istirahat.” Ujar Leni lemas. Gadis berambut sebahu berwarna pirang ini adalah sahabat Inggar. Sudah seminggu mereka terperangkap dalam sebuah masalah besar. Sebuah masalah yang harusnya tidak ditanggung oleh dua bocah berumur tujuh belas tahun. Menyelamatkan dunia!

“Kalian tidak punya pilihan. Hanya kalian yang bisa menyelamatkan dunia ini,” sergah sesosok pria berjubah hitam yang tubuhnya tidak berbentuk padat. Seperti sebuah asap pekat yang bisa berbicara. Dia menyebut dirinya sebagai Damian.

“Damian benar, Leni. Kita harus kuat. Tujuan kita berikutnya adalah makhluk yang mengendalikan gunung api itu. Musnahkan dia dan dunia akan kembali damai. Dia adalah makhluk terakhir!” kata Inggar sambil menepuk pundak Leni.

Leni menghembuskan napas dengan kasar. “Baiklah...” jawabnya yang kemudian menggerutu dengan yang sangat kecil hingga tak terdengar jelas oleh yang lainnya.

Inggar, Leni dan Damian pun melanjutkan perjalanan. Berterima kasih pada kukuatan Damian yang mampu melindungi mereka dari awan panas, hingga mereka akhirnya mencapai puncak Gunung Kalud.

Di sana sudah menunggu sosok gadis berkulit putih dengan rambu panjang keemasan dan  sayap di kedua sisi punggungnya. Mereka disebut malaikat. Dan yang satu ini bernama Valta.

“Hentikan!” lolong Inggar dan Leni bersamaan.

Gadis bersayap itu tersenyum, kemudian mengacuhkan mereka untuk melanjutkan ritualnya membuat gunung api meledak.

“Jangan berpikir untuk melanjutkan ritual itu, kau makhluk berbulu menjijikkan!” desis Damian.

Gadis itu menoleh marah, “Kau sendiri hanyalah makhluk asap yang tidak punya harga diri! Dasar Iblis!” balasnya pada Damian.

“Cepat, Inggar, berikan tubuhmu. Biar aku musnahkan dia!” Damian melayang ke belakang tubuh Inggar.

Kemudian pertarungan hebat antara manusia dan iblis melawan malaikat pun berlangsung sengit.

Damian adalah seorang iblis yang ditugaskan oleh kerajaannya untuk memusnahkan para malaikat yang mengancam dunia. Mengancam manusia. Karena tanpa manusia, para iblis takkan punya kekuatan untuk hidup.

Sedang Valta adalah bagian dari malaikat pemberontak yang terlalu mencintai bumi. Dan mereka sudah muak dengan tingkah manusia yang hanya bisa mengotori dan merusak bumi.

Seketika saat Damian menyentuh tubuh Inggar dengan tangan asapnya, tubuhnya yang semula seperti asap menjadi padat bagai baja. Dan bergerak liar menyerang sang malaikat. Sementara Inggar terkulai lemas.

Tapi dengan gesit Valta selalu menghindar dari serangan Damian.  Hingga membuat Damian kehabisan banyak tenaga dan memaksanya melakukan ritual yang sama kepada Leni untuk mendapatkan tenaga lagi.

Puluhan menit berlalu, akhirnya Damian bisa memaksa Valta menyerah dan tersungkur di atas tanah, terkulai lemah.

“Kalian makhluk kotor tidak pantas ada di atas bumi! Hanya kami, makhluk suci yang pantas!” teriak Valta hingga tak bergerak lagi. Mati.


_____________________________END_________________________________________


Cerpenmen ini terinspirasi dari game Disgaea 2 yang menceritakan pertarungan antara manusia dan iblis yang diadu domba oleh para malaikat untuk menguasai dunia. Kurang lebih inti ceritanya sama kayak orang-orang berbaju putih pake sorban, pake pentungan. teriak-teriak kalo mereka itu suci, padahal merekalah yang paling bikin sengsara.

Oke, segitu saja. Bye!