Sunday, April 3, 2016

Prediksi Forex Tanggal 4 April 2016

Karena ini blog isinya sudah terlanjur random, maka ya sudahlah, saya isi aja dengan prediksi pergerakan harga pada pasar forex.

Untuk GBPUSD hari ini tanggal 4 April 2016

Prediksi GBPUSD

Berdasarkan gambar di atas, maka saya mengambil posisi sell di harga 1.4226 untuk pair GBPUSD.
Karena harga di bawah pivot dan di bawah moving average (30)
Saya tempatkan sell limit tepat di harga pivot, jika terjadi kesalahan pada analisa awal saya. Maka akan ada 2 posisi sell yang tebuka. Pokoknya plan hari ini adalah sell.

Untuk EURUSD
Prediksi EURUSD
Harga masih galau karena berada tepat pada pivot. Sebaiknya hindari dulu pair ini sampai dia mulai sedikit menunjukkan tanda-tanda arah trennya.

Oke, gudlak.

Saturday, April 2, 2016

Cara Membuat Website Gratis dan Mudah



Sesuai judul, ini adalah tulisan tentang cara membuat website gratis dan mudah. Hanya perlu beberapa langkah maka website kita sudah siap diluncurkan.

Langkah 1: Perkenalan
Kita harus mengenal dulu apa itu website dan apa saja faktor yang bisa mewujudkan website itu. Website adalah ciptaan tuhan dan dengan kehendak-Nya-lah sebuah website akan tercipta. Camkan itu dulu dalam hati. Karena ini langkah yang sangat penting. Apa gunanya punya website bayak tapi tidak beriman? Sungguh dunia hanyalah fana.

Langkah 2: Pedekate
Kita cari tahu hobi dari website dan siapa saja yang dekat dengannya. Jangan belum tahu apa-apa sudah langsung nembak. Ntar ditolak, lho. 

Website sangatlah memerlukan hoster untuk bisa online di dunia maya. Hoster adalah penyedia layanan yang bertugas menyimpan data dan menayangkan website.

Langkah 3: Eksekusi
Sesuai judul, ini adalah guide untuk membuat website yang gratis dan mudah. Jadi, yang harus kita lakukan adalah menemukan hoster yang mau nyimpan data dan menayangkan website kita secara gratis.

Banyak sekali hoster di luar sana yang menyediakan layanan gratis. Namun dengan syarat dan ketentuan berlaku tentunya.

Salah satunya adalah Byethost. Beliau menyediakan layanan gratis yang lumayan untuk dimanfaatkan, seperti yang saya terapkan pada situs random saya http://bacaanmu.top/. Control panel yang newbie-friendly dan pilihan sub-domain yang lumayan banyak.

Sign up atau mendaftar dulu kepada beliau. Sebelum daftar, ucap Bismillah dulu, biar berkah.

Setelah mendapat login information, masuklah ke dalam contol panel. Di dalam control panel kita aka ditanyai apakah kita memerlukan bantuan atau tutorial. Bagi yang benar-benar baru mencoba bikin website, ada baiknya cari jodoh.
Setelah itu, pilihlah sub-domain sebagai alamat situs kita nanti. Karena ini layanan gratisan, maka kita hanya diberi pilihan sub-domain. Contohnya domainmu.subdomain.com. Atau kita bisa beli domainnya secara terpisah, jadi alamat situsnya nanti domainku.com. Tapi kalau beli namanya bukan gratis lagi dong. Jadi gak usah belilah.
Setelah sub-domain diciptakan, maka data situs kita sudah siap diisi.
Sekali lagi, sesua judul, kita hanya memakai metode paling mudah buat bikin situs. Yaitu install script. Jadi kita gak perlu bikin situs dari kode-kode HTML atau apalah namanya itu. Apalagi kalau kodenya kurang keras. Ntar malah dibilang gak peka.

Installah script melalui softaculous yang terletak di sebelah kiri menu sub-domain tadi.
Melalui installer itu kita bisa install wordpress, situs online shop bahkan forum. Tapi yang paling mudah memang wordpress.

Setelah wordpress terinstall, maka situs kita sudah siap tayang. Tinggal isi kontennya.

Ya, itulah salah satu cara membuat website gratis dan mudah. Semoga bermanfaat bagi saya.

Thursday, March 3, 2016

Kutukan Hotel Lesauch

Jam dua belas malam. Apanya yang jam dua belas? Sial! Aku tidak bisa mengingat apapun kecuali kalimat itu. Aku bahkan tidak ingat kenapa aku ada di tempat ini. Dan rasanya tubuhku lelah sekali, seperti habis berlari ribuan kilometer.

Apa yang terjadi sesungguhnya? Duh, kepalaku keliyengan.

Aku terbangun di tempat asing dan gelap ini beberapa menit yang lalu. Dengan kondisi hilang ingatan sebagian. Maksudku, aku ingat siapa aku, di mana aku tinggal, tapi aku sama sekali tidak ingat kenapa aku di sini sekarang.

Kuambil ponsel dari saku. Tertera di sana tanggal 6 Maret jam dua belas lewat satu menit. Aku tak menemukan bar sinyal. Sial!

Kugunakan torch dari ponsel itu untuk menerangi sekitar tempat aku berada sekarang. Setelah kumelihat sekeliling, perutku langsung mual! Tempat ini sangat mengerikan. Noda yang seperti darah berlumuran di mana-mana, dan aku baru menyadari bau amis yang menusuk.

Aku berjalan entah ke mana. Tak tahu tujuan, yang aku tahu aku harus mencari jalan keluar dari tempat busuk ini. Tempat ini seperti sebuah hotel yang sudah tidak digunakan lagi. Lantai marmernya menguning dan atapnya dipenuhi sarang laba-laba.

Aku terus berjalan ke depan melewati beberapa pintu di sisi kanan dan kiriku, Pintunya terbuat dari besi, catnya mengelupas dan sekarang hanya dihiasi karat. Dan lagi-lagi ada noda darah di setiap gagang pintu itu.

Kreekkk! Bunyi sebuah pintu terbuka pelan di sebelah kananku. Tertulis 202 di bagian atas pintu itu. Lututku lemas, jantung berdegup tak karuan, tanganku seakan mati rasa. Aku punya pilihan untuk melihat ke dalam ruangan menyeramkan itu, atau tetap berjalan ke depan.

Apa yang harus kulakukan?



Wednesday, January 13, 2016

Review Game Final Fantasy 13 (PC version)



Final Fantasy 13 sebenarnya udah lama rilisnya, sekitar tahun 2009. Tapi saya baru menamatkannya sekarang. Karena sejak pertama kali mencoba game ini di konsol PS3 di awal-awal rilisnya, game ini nampak membosankan. Elemen JRPG-nya hampir gak ada, ya macam game adventure dengan linear path.

Tapi, demi kecintaan saya terhadap serial Final Fantasy, jadilah saya mainkan game ini lagi yang versi steam yang baru rilis 2013 silam.

Berdarah-darah dan berderu airmata dalam usaha saya menamatkan game ini. Bukan karena jalan cerita atau adegan yang menyentuh atau apalah-apalah, namun karena 80% progres di game ini sangat membosankan. Gak ada eksplorasi ke secret dungeon (eksplorasi cuma bisa di chapter 11 dan itu udah hampir tamat, wait, what?!), gak ada side quest yang berhubungan dengan main story, gak ada NPC yang memorable. Flat. Iya, semua flat. pppffff!

Sekilas dari main story-nya adalah begini;

Ada beberapa istilah yaitu cocoon, grand pulse, fal'cie, pulse fal'cie dan ci'eth

Cocoon itu ibaratnya bumi di game itu. sedangkan pulse itu 'alam gaib' dunia para monster yg ditakutkan menginvasi cocoon.
 

Kalo fal'cie itu semacam nabi yg membawa perintah dari sang pencipta dan pembuat takdir.

Lalu ada pulse fal'cie, manusia yg dipaksa jd pesuruh sang fal'cie(nabi) buat menyelesaikan misi2 di dunia. kalo gagal, jadinya ci'eth(monster) dan jiwanya tidak akan tenang. kalo berhasil, dia dihadiahi hidup abadi tp dalam bentuk kristal.


Garis besar ceritanya seperti ini; Tokoh utama Lightning beserta kawan-kawannya berusaha melawan takdir yang disusun oleh sang pencipta yang ingin memusnahkan manusia dengan berbagai cara. Kenapa? Mainkan game-nya untuk tahu jawabannya. hehehe

Untuk storyline-nya sih gak buruk-buruk amat. Cuman ya gak mengesankan kayak FF7, FF8, dan FF12.

Dari segi grafik, untuk game yang keluar di tahun 2009, presentasinya cukup menakjubkan. CGI smooth khas SquareEnix. Gak ada komplain untuk masalah ini.

Dari segi voice akting, ada beberapa percakapan yang terasa kurang berjiwa. Emosinya datar.

Dari segi soundtrack, ini masalah selera sih, namun saya gak terlalu suka dengan soundtrack FF13 ini. Masih kalah telak sama soundtrack FF8.


Dan yang paling penting adalah dari segi gameplay. Battle-nya cukup menyenangkan, makin ke belakang, makin susah, makin ngasih tantangan. Boss battle-nya cukup kampret, tapi itu yang bikin genre JRPG lebih oke dibanding WRPG, tantangannya bikin nge-grind level karakter gak sia-sia. 
Monster-monster gigantic di akhir-akhir game bikin penasaran buat ngalahinnya.

Ya, itu aja review dari saya. kalo disuruh ngasih nilai keseluruhan sih, ya maaf aja SquareEnix, game ini cuma bernilai 6 dari 10. 


 
[SPOILER]testestes[/SPOILER]

Thursday, January 7, 2016

Role Playing Blog: Magus dan Kebangkitan Dewa



Bagian 1: Musnahnya Kerajaan Sandeey (part 1)


 “Sudah selesai?!” tanya Serel, gadis berbaju zirah yang terbuat dari baja, pakaian perang khas kerajaan Sandeey kepada seorang pemuda yang mengenakan jubah hijau pekat di sampingnya yang terlihat sedang merapalkan mantra dari bibirnya. Wajah gadis itu terlihat sangat panik.

Garyan tersenyum dan menjeda rapalan mantranya,”Apa yang terjadi pada Serel sang komandan pasukan elit termuda kerajaan Sandeey? Tidak biasanya terlihat panik seperti ini?” godanya kemudian.

Wajah Serel berubah menjadi sangat frustrasi. “Selesaikan saja mantramu, Garyan sang magus kepercayaan raja! Aku sedang tidak tertarik pada candaanmu,” sahutnya sambil menghembuskan napas berat. “Kita harusnya melindungi raja saat ini, bukannya malah terperangkap di dalam lubang sialan ini!” sambungnya lagi sambil menebaskan pedang mitrilnya ke dinding berbatu di sekitarnya hingga menimbulkan percikan api.

Serel dan Garyan terjebak ke dalam lubang bawah tanah sedalam dua puluh meter dari permukaan. Sebelumnya mereka bertarung melawan monster dan binatang buas yang tiba-tiba menyerang kerajaan Sandeey. Garyan, seorang magus kelas atas kerajaan sedang merapalkan mantra sihir untuk memulihkan kekuatannya dan membawa mereka keluar dari lubang itu.

Di tengah percakapan, secara tak terduga, seekor laba-laba raksasa melompat dari atas tepat menuju Garyan. Dengan cepat Serel melompat menerjang tubuh Garyan untuk menyelamatkannya dari serangan sang laba-laba raksasa. Namun kuku tajam sang laba-laba berhasil mengoyak baju Zirah Serel hingga melukai punggungnya dan membuat gadis itu tersungkur di atas tanah.

“SEREL!” teriak Garyan. “Laba-laba busuk!” makinya dengan amarah. Kemudian Garyan mengambil ancang-ancang dan mengarahkan kedua telapak tangannya di hadapan laba-laba itu. “Ignicius!!” pekiknya, kemudian muncullah sambaran api yang sangat besar dari sela-sela telapak tangannya, membakar habis sang laba-laba raksasa.

Setelah memastikan laba-laba itu mati, Garyan segera memangku tubuh Serel dengan kedua tangannya. “Bertahanlah, Serel, aku akan membawa kita keluar dari lubang sialan ini segera,” ucapnya dengan nada setengah berbisik. “Aelius,” rapalnya kemudian.

Seketika muncul pusaran angin dari kaki Garyan, membawa mereka melayang di udara dan membawa mereka keluar dari lubang itu.

Wednesday, October 14, 2015

Kupanggil Kau Ayah

Jika aku darah, aku akan mengalir dalam hidupmu.
Jika aku tulang, aku akan menopang bebanmu.
Jika aku udara, aku akan menjadi napasmu.
Jika aku manusia...kupanggil kau ayah.

Entah kau, wanita sundel, atau bajingan mana yang sudah membunuhku.
Entah malam, entah siang. Yang kutahu, sudah hilang nyawaku.
Jika aku manusia...kupanggil kau ayah.

Aku tidak menyesal tidak mengenal indahnya dunia.
Aku hanya sedih tidak jadi memiliki seorang ayah.

Ibu, aku ingat aku pernah memilikimu.
Ibu, kenapa aku tidak ingat memiliki seorang ayah.

Hanya saja jika aku manusia, kupanggil kau ayah.

Dunia adalah matahari!
Dunia adalah bulan!
Dunia adalah kilauan!
Dunia adalah apapun! ...Kecuali kamu
Dan aku...tidak akan cinta dunia.

Jika aku manusia, kupanggil kau...

Ayah...

Tuesday, October 6, 2015

Jakarta Great Wall

Jakarta great wall. Dinding hebat sang ibu kota. Pemisah kami dan kamu.
Berapa mayat yang harus kami tumpuk untuk melompati dinding itu?
Sebusuk apa bau bangkai untuk melewati dinding itu?

Kamu yang di sana, membaca tulisan ini sambil bergurau dengan mulut terbuka.
Kami di sini, menulis sambil berduka dengan mulut tertutup. Karena siapa tahu, berikutnya kami membuka mulut, itu adalah saat terakhir paru-paru kami bernapas.

Kami menambang, kamu yang dapat uang.
Kamu mengisap, kami yang kena asap.

Jakarta great wall. Dinding hebat sang ibu kota. Negara kami dan kamu.
Haruskah kami genangi tanah kami dengan air mata untuk berenang ke pucuk dinding itu?
Haruskah kami kucurkan darah sampai jauh agar amisnya sampai di kotamu?

Kamu yang di sana, membaca tulisan ini, mengingat lalu melupakan.
Kami di sini, menulis, menunggu mati lalu dilupakan.

Jakarta Great wall.
Di luar ibu kota, dibunuh kebodohan, dibunuh kemiskinan, dibunuh ketidakpedulian.
Jakarta great wall. Dengarkan, tolong dengarkan.

Suara lirih dari anak-anak sang ibu kota.

Jakarta great wall. Hancurkan, tolong hancurkan.