Teriakan ratusan orang memekakkan telinga. Pria dan wanita
dengan wajah dan pakaian tertutup debu lari tunggang langgang menjauhi sumber
bencana di daerah mereka. Ya, mereka saat ini sedang diguncang bencana hebat.
Gunung api, Kalud, sedang meletus.
Inggar, seorang bocah laki-laki memandang lekat ke arah
gunung api yang sedang marah itu dan menunjuknya. “Di sana!” pekiknya.
“Oh...jangan lagi...aku butuh istirahat.” Ujar Leni lemas.
Gadis berambut sebahu berwarna pirang ini adalah sahabat Inggar. Sudah seminggu
mereka terperangkap dalam sebuah masalah besar. Sebuah masalah yang harusnya
tidak ditanggung oleh dua bocah berumur tujuh belas tahun. Menyelamatkan dunia!
“Kalian tidak punya pilihan. Hanya kalian yang bisa
menyelamatkan dunia ini,” sergah sesosok pria berjubah hitam yang tubuhnya tidak
berbentuk padat. Seperti sebuah asap pekat yang bisa berbicara. Dia menyebut
dirinya sebagai Damian.
“Damian benar, Leni. Kita harus kuat. Tujuan kita berikutnya
adalah makhluk yang mengendalikan gunung api itu. Musnahkan dia dan dunia akan
kembali damai. Dia adalah makhluk terakhir!” kata Inggar sambil menepuk pundak
Leni.
Leni menghembuskan napas dengan kasar. “Baiklah...” jawabnya
yang kemudian menggerutu dengan yang sangat kecil hingga tak terdengar jelas
oleh yang lainnya.
Inggar, Leni dan Damian pun melanjutkan perjalanan.
Berterima kasih pada kukuatan Damian yang mampu melindungi mereka dari awan
panas, hingga mereka akhirnya mencapai puncak Gunung Kalud.
Di sana sudah menunggu sosok gadis berkulit putih dengan
rambu panjang keemasan dan sayap di
kedua sisi punggungnya. Mereka disebut malaikat. Dan yang satu ini bernama
Valta.
“Hentikan!” lolong Inggar dan Leni bersamaan.
Gadis bersayap itu tersenyum, kemudian mengacuhkan mereka untuk
melanjutkan ritualnya membuat gunung api meledak.
“Jangan berpikir untuk melanjutkan ritual itu, kau makhluk
berbulu menjijikkan!” desis Damian.
Gadis itu menoleh marah, “Kau sendiri hanyalah makhluk asap
yang tidak punya harga diri! Dasar Iblis!” balasnya pada Damian.
“Cepat, Inggar, berikan tubuhmu. Biar aku musnahkan dia!”
Damian melayang ke belakang tubuh Inggar.
Kemudian pertarungan hebat antara manusia dan iblis melawan
malaikat pun berlangsung sengit.
Damian adalah seorang iblis yang ditugaskan oleh kerajaannya
untuk memusnahkan para malaikat yang mengancam dunia. Mengancam manusia. Karena
tanpa manusia, para iblis takkan punya kekuatan untuk hidup.
Sedang Valta adalah bagian dari malaikat pemberontak yang
terlalu mencintai bumi. Dan mereka sudah muak dengan tingkah manusia yang hanya
bisa mengotori dan merusak bumi.
Seketika saat Damian menyentuh tubuh Inggar dengan tangan
asapnya, tubuhnya yang semula seperti asap menjadi padat bagai baja. Dan
bergerak liar menyerang sang malaikat. Sementara Inggar terkulai lemas.
Tapi dengan gesit Valta selalu menghindar dari serangan
Damian. Hingga membuat Damian kehabisan
banyak tenaga dan memaksanya melakukan ritual yang sama kepada Leni untuk
mendapatkan tenaga lagi.
Puluhan menit berlalu, akhirnya Damian bisa memaksa Valta
menyerah dan tersungkur di atas tanah, terkulai lemah.
“Kalian makhluk kotor tidak pantas ada di atas bumi! Hanya kami,
makhluk suci yang pantas!” teriak Valta hingga tak bergerak lagi. Mati.
No comments:
Post a Comment